Penulis : Alexander Jebadu
Ukuran : 16 x 23 cm
Ketebalan : 350 halaman
ISBN : 978-602-1161-53-1
Tahun Terbit : April 2018
Harga : –
Buku Bahtera Terancam Karam mau mengingatkan bahwa sebagai bangsa yang besar, Indonesia sudah sendang ditantang oleh masalah-masalah sosial ekonomi dan politik yang serius ini mulai dari ketimpangan antara segelintir orang superkaya dan mayoritas warga miskin hingga pelanggaran HAM yang berhubungan dengan penyerbuan korporasi transnasional, terutama yang beroperasi di bidang pertambangan, yang merangsek sendi-sendi kehidupan para petani desa di seluruh Indonesia. Buku ini mempresejtasikan bahwa perjuangan masyarakat petani desa di Pulau Flores, yang didukung oleh misi kenabian yang membebaskan dari Gereja Kristen Katolik, serta di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia terhadap industri ekstraktif yang penuh dengan manipulasi dan dioperasikan dengan menghancurkan mata pencaharian mereka, berada di antara dua entitas yang menindas dan korup.
Entitas pertama adalah negara Indonesia yang saat ini sedang ditantang oleh lima masalah sosisal ekonomi dan politik. Entitas kedua adalah kekuatan perusahaan global – yaitu sebuah lembaga ekonomi yang dirancang semata-mata untuk mendapatkan keuntungan alias laba atau profit, kebal terhadap hukum dan dalam sebuah aliansi akrab dengan pemerintahan Indonesia yang korup maupun dengan lembaga-lembaga keuangan internasional dan pemerintah negara-negara industri maju.
Jika pemerintah Indonesia, di berbagai tingkat, tidak cukup bijak dalam mengambil langkahlangkah untuk mengelola tantangan-tantangan ini, tanpa bisa dihindarkan mereka akan menciptakan lebih banyak kekacauan sosial, ekonomi dan politik, yang pada akhirnya bukan tak mustahil bisa meruntuhkan keutuhan negara kesatuan Indonesia sendiri.
Untuk Indonesia, NKRI merupakan sebuah “harga mati”. Tapi Buku Bahtera Terancam Karam ingatkan bahwa harga mati NKRI tidak bisa dipertahankan sambil tetap membiarkan terjadinya praktek korupsi publik yang semakin membandel dan pelanggaran HAM serta perampasan hakhak EKOSOB (ekonomi sosial budaya) dari warga masyarakat Indonesia oleh dunia korporasi baik korporasi swasta nasional maupun korporasi swasta internasional yang mengusung pembangunan model kapitalistik.
Persatuan yang autentik dan suci, termasuk persatuan NKRI, buku Bahtera Terancam Karam berargumentasi lebih lanjut, akan bertahan abadi hanya kalau ia dibangun di atas wadas kesucian nilai cinta, persaudaraan dan keadilan. Untuk menghindari bahtera NKRI dari kemungkinan terancam karam, karenanya, tak ada resep yang paling mujarab kecuali seluruh bangsa Indonesia harus berani banting stir. Bangsa Indonesia harus berevolusi lagi secara mental dan spiritual (bertobat secara total): dari egoisme, dari kepentingan parsial partai politik, dari kepentingan parsial suku dan agama, dari kepentingan bisnis pribadi dan keluarga.
Musuh bersama bahtera NKRI bukan kekafiran. Musuhnya adalah egoisme dan ketamakan segelintir orang. Musuh NKRI ini sedang menunggang kuda hitam dalam rupa sebuah sistem ekonomi tak adil, tak manusiawi, tak demokratis dan tak ramah lingkungan saat ini. Namanya adalah kapitalisme neoliberal atau sistem ekonomi pasar bebas tanpa kendali. Instrumen utama yang digunakannya adalah korporasi swasta nasional dan korporasi swasta transnasional.
Mesinnya adalah lembaga ekonomi internasional: Bank Dunia, IMF dan WTO. Karena itu buku Bahtera Terancam Karam menyerukan, mari kita bangkit dari tidur dan lawan bencana badai yang mengancam bahtera NKRI dari Sabang Sampai Marauke. Bagaimana Anda memulainya? Anda perlu membaca buku ini untuk menimba inspirasi lebih dalam. Buku ini akan mengobarkan api perjuangan yang dalam kalbu Anda untuk berjuang di daerah Anda masing-masing di seluruh tanah air. Niscaya bahtera kita, NKRI, batal karam. Selamat membaca dan selamat berjuang pertahankan bahtera NKRI.