Judul : Bukan Berhala – Penghormatan Kepada Roh Orang Meninggal
Penulis : Dr. Alex Jebadu
Ketebalan : 422 halaman
Ukuran : 150 x 230 mm
ISBN : 979-978-9447-81-7
Harga :
Buku BUKAN BERHALA pada intinya berargumentasi bahwa, pertama, penghormatan kepada para leluhur merupakan salah satu nilai agama tradisional yang masih memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan orang Asia dan Afrika hingga dewasa ini. Ia bahkan merupakan religiositas dasar dari lima agama besar di Indonesia – Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Buddha. Kultus penghormatan kepada roh-roh orang meninggal masih dipraktikkan oleh suku-suku di Flores, Sumba, Timor, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Jawa dan Papua. Di Indonesia ritus penghormatan kepada para leluhur dipraktikkan baik oleh masyarakat madani yang sudah menganut agama Islam, Kristen, Hindu dan Buddha, maupun oleh orang-orang terdidik sekalipun seperti para calon presiden Indonesia yang berlomba pergi berdoa mohon restu roh Sukarno di kuburnya di Blitar.
Kedua, ritus keagamaan penghormatan roh orang meninggal tidak bertentangan dengan iman Kristen. Ia bukan praktik sia-sia dan bukan juga praktik berhala seperti diklaim sejumlah orang. Buku ini berargumentasi bahwa kalau kesalehan religius ini dipelajari dengan baik, ia dapat dirangkul menjadi bagian integral dari penghayatan iman Kristen dalam bingkai penghormatan kepada orang-orang kudus.
Versi Inggris Buku Bukan Berhala telah diterbitkan oleh Penerbit Steyler Verlag NettetalGerman pada tahun 2010 dengan judul Far From Being Idolatrous: Ancestor Veneration (= Sama Sekali Bukan Berhala). Sejak itu buku ini telah berlabuh di banyak perpustakaan Universitas berfakultas Teologi dan Antropologi di Eropa, Afrika, Asia, Amerika Serikat, Amerika Latin dan Australia dan yang pasti telah memantik api diskusi global seputar tema ini. Versi Inggris buku ini sudah dibuat dua resensi: 1) Tahun 2013 oleh Profersor Dr Adam Wolanin SJ, mantan Dekan Fakultas Misiologi dari Universitas Kepausan Gregoriana Roma dan 2) tahun 2011 oleh Profesor Dr Karel Steenbrink di Universitas Utrecht-Belanda yang diterbitkan di Exchange: Journal of Missiological and Ecumenical Research Vol.40 No. 4 tahun 2011, Belanda.