Skip to content
ledalero-publisher.com

ledalero-publisher.com

ledaleropublisher

  • HOME
  • BERITA BUKU
  • HUBUNGI KAMI
  • PRODUK
  • KATALOG
  • RESENSI BUKU
  • TENTANG KAMI
  • Toggle search form
  • MEMBUAT LANGIT TERSENYUM: Khotbah Sepanjang Tahun Gereja Pastoral
  • Misi-Evangelisasi-Penghayatan Iman Agama
  • EVANGELISASI Gereja yang Bergerak Keluar Agama
  • TEOLOGI TRINITAS DALAM KONTEKS MISTAGOGI – Pengantar Ke Dalam Misteri Allah Tritunggal Teologi
  • Ilmu Perbandingan Agama Agama
  • Gerakan Ekumene Agama
  • Mati dan Bangkit Lagi Pastoral
  • Dakwah Kristen – Undangan Allah Yang Menyelamatkan Semua Manusia & Alam Ciptaan melalui Yesus Kristus Agama

Hermeneutika Tradisi Ngada MITOS-LOGOS-ANTHROPOS

Posted on 9 Februari 20232 Maret 2023 By ledalero

Judul                       : HERMENEUTIKA TRADISI NGADA MITOS-LOGOS-ANTHROPOS (Penghormatan untuk Hubertus Muda, SVD)

Penulis                    :    Felix Baghi, dkk

Ketebalan buku     :    xxii + 544 halaman

Ukuran                    :    150 mm x 230 mm

ISBN                        :    978-623-6724-25-5

Harga                      :    –

Hermeneutika tradisi Ngada menafsir tradisi, warisan budaya dan pentingnya warisan itu untuk masa depan etnis Ngada…Persoalan tentang masa depan suatu tradisi sebaiknya dilihat dalam hubungan dengan kekuatannya lewat kritik atas mitos. Persoalan ini juga dapat dilihat melalui kajian tentang kesadaran religiositas suatu kelompok etnis, dan bagaimana kritik dan kajian itu membentuk ‘pemahaman diri’ (self understanding) suatu kelompok etnis demi menata masa depannya yang lebih baik.

Tradisi anthropos di dalam SVD bukan hanya soal mengajar dan belajar antropologi, bukan pula sekadar memiliki lembaga antropologis, membuat penerbitan dan menerbitkan jurnal atau buku. Tradisi anthropos adalah persoalan jati diri, soal watak misionaris SVD yang menghargai kebudayaan. Atau, dengan kata-kata Antonio Pernia, tradisi anthropos adalah “sikap terbuka untuk menghormati kebudayaan orang lain dalam keyakinan bahwa evangelisasi yang benar bukanlah pemaksaan yang kasar dari warta Injil melainkan penemuan kembali warta ini dari dalam kebudayaan bangsa-bangsa.” Para anggota SVD seperti P. Hubert Muda, dengan penelitian kebudayaan dan refleksi misiologisnya, telah dan akan terus berkontribusi bagi bertumbuhnya tradisi anthropos tersebut, terutama di kalangan para anggota SVD Indonesia. Komitmen dan karya penelitian dan publikasi P. Hubert Muda semestinya mendorong dan menginspirasi semakin banyak anggota SVD Indonesia untuk menekuni jalan yang sama.

Budaya Ngada mengandung nilai-nilai yang kaya, tumbuh dan berkembang sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakatnya sehingga memegang peranan penting dalam pembentukan watak sosial masyarakat pendukungnya. Di dalam masyarakat Ngada tidak dapat disangka hadirnya tradisi lisan yang mengandung makna dan nilai kehidupan. Tradisi lisan yang sebagian terungkap dalam bentuk narasi lisan pata dela, lese dhe peda pawe, su’i uwi yang akrab ritual adat reba mengajarkan banyak nilai fundamental kehidupan, mengandung moral agar menyadari citra kehidupan dengan baik dalam relasi dengan Tuhan, relasi dengan sesama dan relasi dengan lingkungan hidup. Citra imagined personality dan imagined community orang Ngada dapat dibaca dalam narasi-narasi tradisi lisan mereka. Harus kita sadar sejak awal bahwa budaya Ngada memiliki simbol struktur bahkan strategi untuk menghayati nilai-nilai dan makna yang ada di dalamnya dan karena itu Ngada tidak pernah dilihat sebagai sebuah vacuum atau ruang kosong tanpa tata kelola kehidupan sosial mereka. Hampir semua pakar berkeyakinan bahwa orang Ngadha memiliki kepercayaan asli akan “The Supreme Being” (Wujud Tertinggi) yang disebut dengan nama Dewa Zeta, Nitu Zale atau Wujud Tertinggi yang Jauh diatas, tapi dekat dibawah. Hal itu dirumuskan oleh Bader dengan jelas bahwa The Ngadha people’s God is an idle or remote and inactive God. No prayers and sacrifices are made directly to him. Untuk lebih memahami pergumulan itu, Hubert mengajukan beberapa pertanyaan dasar berikut: Pertama, apakah pandangan orang Ngadha tentang Wujud Tertinggi itu adalah salah satu dari Allah yang hidup? Kedua, apakah norma- norma moral kehidupan mereka merujuk pada Allah itu sebagai sumber dan acuan hukum mereka yang terakhir? Ketiga, bagaimana Allah menentukan harapan dan aspirasi manusia dalam kehidupan akhiratnya? keempat, apakah bisa diterima pandangan Bader bahwa konsep tentang Wujud Tertinggi yang ada di kalangan orang Ngadha itu adalah karena dipengaruhi oleh ajaran Kristen?

Antropologi

Navigasi pos

Previous Post: DIPANGGIL UNTUK KEMERDEKAAN -Sebuah Studi Mengenai Gereja Masehi Injili di Timor dalam Hubungan dengan Lingkungannya
Next Post: Koperasi Kredit Bahtera – Komunitas Berbagi

Related Posts

  • Bukan Berhala – Penghormatan Kepada Roh Orang Meninggal Agama
  • ANTROPOLOGI, PEMBANGUNAN & TANTANGAN PASCAMODERN Antropologi
  • Sai Miu? Ata Nggela -Lio Ende Antropologi
  • Ilmu Perbandingan Agama Agama
  • ATA PU’AN – Tatanan Sosial dan Seremonial Tana Wai Brama di Flores Antropologi
  • LUKA, LAWO, NGAWU – Kekayaan Kain Tenunan dan Belis di Wilayah Lio, Flores Tengah Antropologi
  • Agama
  • Antropologi
  • Bahasa & Sastra
  • Biografi
  • Ekonomi
  • Etika
  • Filsafat
  • Gereja
  • Keluarga
  • Komunikasi
  • Lain-lain
  • Liturgi dan Kitab Suci
  • Pastoral
  • Pendidikan
  • Politik
  • Psikologi
  • Seni dan Budaya
  • Sosiologi
  • Spritualitas
  • Teologi
  • Resolusi Masa Depan Pelajar – Teguhkan Iman, Menata Otak, Meraih Mimpi
  • Mendengarkan Apa Kata Roh Kepada Gereja
  • Terus Berubah Tetap Setia; Dasar, Pola, Konteks Misi
  • COVID-19 DAN VISI MASA DEPAN KEHIDUPAN BERSAMA
  • TERLIBAT – Kumpulan Sajak
  • Kisah Pengembaraan Ibarruri Putri Alam – Anak sulung D.N. Aidit Biografi
  • Filsafat Politik Filsafat
  • .. UT VERBUM DEI CURRAT – 100 tahun SVD di Indonesia Gereja
  • DI TEBING WAKTU – Dimensi Sosio Politis Perayaan Kristen Gereja
  • Manajer/Filsuf Mengelola Bisnis dan Dunia dengan Sudut Pandang Filsafati Filsafat
  • ANTROPOLOGI SOSIAL DAN BUDAYA – Sebuah Pengantar Antropologi
  • Mengapa Gereja (Harus) Tolak Tambang – Sebuah tinjauan etis, filosofis dan teologis atas korporasi tambang Gereja
  • Wacana Identitas Muslim Pribumi NTT Agama

Copyright © 2023 ledalero-publisher.com.

Powered by PressBook News WordPress theme