Skip to content
ledalero-publisher.com

ledalero-publisher.com

ledaleropublisher

  • HOME
  • BERITA BUKU
  • HUBUNGI KAMI
  • PRODUK
  • KATALOG
  • RESENSI BUKU
  • TENTANG KAMI
  • Toggle search form
  • Memperkenalkan Teologi Feminis Teologi
  • TEOLOGI PERJANJIAN LAMA: Kesaksian, Tangkisan, Pembelaan Liturgi dan Kitab Suci
  • MEMBONGKAR DERITA – Teodice: Sebuah Kegelisahan Filsafat dan Teologi Filsafat
  • Gerakan Ekumene Agama
  • DALAM MONCONG NEOLIBERALISME-Kritik Kenabian terhadap Penyelewengan Pembangunan dengan Sistem Ekonomi Pasar Bebas Tanpa Kendali Era Otonomi Daerah di Indonesia Ekonomi
  • Kompendium Ajaran Sosial Gereja Gereja
  • Terus Berubah Tetap Setia; Dasar, Pola, Konteks Misi Agama
  • Konsili Yohanes XXIII Berpancawindu 1962-2002 Gereja

Hermeneutika Tradisi Ngada MITOS-LOGOS-ANTHROPOS

Posted on 9 Februari 20232 Maret 2023 By ledalero

Judul                       : HERMENEUTIKA TRADISI NGADA MITOS-LOGOS-ANTHROPOS (Penghormatan untuk Hubertus Muda, SVD)

Penulis                    :    Felix Baghi, dkk

Ketebalan buku     :    xxii + 544 halaman

Ukuran                    :    150 mm x 230 mm

ISBN                        :    978-623-6724-25-5

Harga                      :    –

Hermeneutika tradisi Ngada menafsir tradisi, warisan budaya dan pentingnya warisan itu untuk masa depan etnis Ngada…Persoalan tentang masa depan suatu tradisi sebaiknya dilihat dalam hubungan dengan kekuatannya lewat kritik atas mitos. Persoalan ini juga dapat dilihat melalui kajian tentang kesadaran religiositas suatu kelompok etnis, dan bagaimana kritik dan kajian itu membentuk ‘pemahaman diri’ (self understanding) suatu kelompok etnis demi menata masa depannya yang lebih baik.

Tradisi anthropos di dalam SVD bukan hanya soal mengajar dan belajar antropologi, bukan pula sekadar memiliki lembaga antropologis, membuat penerbitan dan menerbitkan jurnal atau buku. Tradisi anthropos adalah persoalan jati diri, soal watak misionaris SVD yang menghargai kebudayaan. Atau, dengan kata-kata Antonio Pernia, tradisi anthropos adalah “sikap terbuka untuk menghormati kebudayaan orang lain dalam keyakinan bahwa evangelisasi yang benar bukanlah pemaksaan yang kasar dari warta Injil melainkan penemuan kembali warta ini dari dalam kebudayaan bangsa-bangsa.” Para anggota SVD seperti P. Hubert Muda, dengan penelitian kebudayaan dan refleksi misiologisnya, telah dan akan terus berkontribusi bagi bertumbuhnya tradisi anthropos tersebut, terutama di kalangan para anggota SVD Indonesia. Komitmen dan karya penelitian dan publikasi P. Hubert Muda semestinya mendorong dan menginspirasi semakin banyak anggota SVD Indonesia untuk menekuni jalan yang sama.

Budaya Ngada mengandung nilai-nilai yang kaya, tumbuh dan berkembang sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakatnya sehingga memegang peranan penting dalam pembentukan watak sosial masyarakat pendukungnya. Di dalam masyarakat Ngada tidak dapat disangka hadirnya tradisi lisan yang mengandung makna dan nilai kehidupan. Tradisi lisan yang sebagian terungkap dalam bentuk narasi lisan pata dela, lese dhe peda pawe, su’i uwi yang akrab ritual adat reba mengajarkan banyak nilai fundamental kehidupan, mengandung moral agar menyadari citra kehidupan dengan baik dalam relasi dengan Tuhan, relasi dengan sesama dan relasi dengan lingkungan hidup. Citra imagined personality dan imagined community orang Ngada dapat dibaca dalam narasi-narasi tradisi lisan mereka. Harus kita sadar sejak awal bahwa budaya Ngada memiliki simbol struktur bahkan strategi untuk menghayati nilai-nilai dan makna yang ada di dalamnya dan karena itu Ngada tidak pernah dilihat sebagai sebuah vacuum atau ruang kosong tanpa tata kelola kehidupan sosial mereka. Hampir semua pakar berkeyakinan bahwa orang Ngadha memiliki kepercayaan asli akan “The Supreme Being” (Wujud Tertinggi) yang disebut dengan nama Dewa Zeta, Nitu Zale atau Wujud Tertinggi yang Jauh diatas, tapi dekat dibawah. Hal itu dirumuskan oleh Bader dengan jelas bahwa The Ngadha people’s God is an idle or remote and inactive God. No prayers and sacrifices are made directly to him. Untuk lebih memahami pergumulan itu, Hubert mengajukan beberapa pertanyaan dasar berikut: Pertama, apakah pandangan orang Ngadha tentang Wujud Tertinggi itu adalah salah satu dari Allah yang hidup? Kedua, apakah norma- norma moral kehidupan mereka merujuk pada Allah itu sebagai sumber dan acuan hukum mereka yang terakhir? Ketiga, bagaimana Allah menentukan harapan dan aspirasi manusia dalam kehidupan akhiratnya? keempat, apakah bisa diterima pandangan Bader bahwa konsep tentang Wujud Tertinggi yang ada di kalangan orang Ngadha itu adalah karena dipengaruhi oleh ajaran Kristen?

Antropologi

Navigasi pos

Previous Post: DIPANGGIL UNTUK KEMERDEKAAN -Sebuah Studi Mengenai Gereja Masehi Injili di Timor dalam Hubungan dengan Lingkungannya
Next Post: Koperasi Kredit Bahtera – Komunitas Berbagi

Related Posts

  • LUKA, LAWO, NGAWU – Kekayaan Kain Tenunan dan Belis di Wilayah Lio, Flores Tengah Antropologi
  • The Local Stories and Legends – KODAJA INA AMA GEN’A – Handed Down By The Ancestors From Udak-Lewuka-Lembata Antropologi
  • PEMBURU YANG CEKATAN – Anjangsana Bersama Karya-Karya E. Douglas Lewis Antropologi
  • KOKOR GOLA KOLANG- Pesan-Pesan Kearifan Tradisi Pante Pembuatan Gula Aren di Manggarai Barat Antropologi
  • Bukan Berhala – Penghormatan Kepada Roh Orang Meninggal Agama
  • Sai Miu? Ata Nggela -Lio Ende Antropologi
  • Agama
  • Antropologi
  • Bahasa & Sastra
  • Biografi
  • Ekonomi
  • Etika
  • Filsafat
  • Gereja
  • Keluarga
  • Komunikasi
  • Lain-lain
  • Liturgi dan Kitab Suci
  • Pastoral
  • Pendidikan
  • Politik
  • Psikologi
  • Seni dan Budaya
  • Sosiologi
  • Spiritualitas
  • Spritualitas
  • Teologi
  • Kekristenan dan Teologi Asia: Inkulturasi, Dialog Antaragama, Pembebasan Paripurna
  • Jalan Sunyi untuk Pulang
  • Merambah Jalan Cinta Menggapai Kesempurnaan
  • Mengemas Perih Menjahit Rindu
  • Konstitusi Kongregasi Putri Reinha Rosari
  • Mengapa Gereja (Harus) Tolak Tambang – Sebuah tinjauan etis, filosofis dan teologis atas korporasi tambang Gereja
  • Gereja mandiri, solider dan membebaskan Rencana Strategis Pastoral Keuskupan Sibolga 2016-2020 Gereja
  • Terus Berubah Tetap Setia; Dasar, Pola, Konteks Misi Agama
  • Mengiringi Kematian – 73 Homili/Renungan untuk Misa dan Ibadat Kematian Agama
  • Post-Sekularisme, Toleransi dan Demokrasi Agama
  • Tingkahlaku Kolektif dan Gerakan Sosial – Sebuah Pengantar Lain-lain
  • Menjelang Senja di Santiago: Otobiografi Seorang Diplomat Biografi
  • .. UT VERBUM DEI CURRAT – 100 tahun SVD di Indonesia Gereja

Copyright © 2025 ledalero-publisher.com.

Powered by PressBook News WordPress theme