Pengarang : Alex Beding
Penerbit : Ledalero
ISBN : 978-602-1161-25-8
Terbit : Agustus 2016
Ukuran : 140 mm x 210 mm
Jumlah hlm. : 140 halaman
Harga : Rp. 40.000
Kisah para Rasul bab 2 ayat 9-11, adalah sebenarnya pembukaan kisah awal sejarah penyebaran Kabar Gembira Yesus Kristus untuk seluruh jagat. Bukan kebetulan peristiwa Pentekosta yang menggemparkan itu langsung disaksikan dan didengar sendiri oleh sejumlah besar bangsa-bangsa Asia, orang-orang dari Roma dan Afrika utara… yang hadir di Yerusalem. Mereka memberi kesaksian: “kami mendengar mereka (Rasul-rasul) berbicara dalam bahasa kita tentang perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Allah”. Dan mereka semua yang menjadi saksi mata itu telah menjadi misionaris-misionaris pertama. Mereka telah membuka jaringan penyebaran dengan menceriterakan peristiwa Pentekosta itu ke mana- mana hingga ke Asia Timur. Selama 20 abad kemudian setelah mendengar pewartaan para misionaris kepada semua bangsa di seluruh dunia, orang- orang boleh mengulangi kata-kata yang sama di atas: … “kami mendengar mereka (misionaris-misionaris berbicara dalam bahasa kami tentang perbuatan- perbuatan ajaib yang dilakukan Allah!” Itulah keajaiban Misi Yesus.
Semangat penyebaran Kabar Baik ini telah memberi inspirasi kepada imam Arnoldus Janssen untuk mendirikan Serikat Sabda Allah pada 1875 di Steyl, Belanda untuk menyediakan pasukan-pasukan misionaris yang akan diutus ke seluruh dunia. Sebelum akhir abad 19 dia sudah mulai mengirim anggota- anggotanya pertama ke Cina. Dan Cina terus menarik minat. Buku kecil ini memberikan satu gambaran tentang salah seorang yang sejak kecil sudah menaruh hati untuk pergi ke Cina membawa Kabar Gembira Yesus Kristus, ialah Petrus Noyen, misionaris dari Serikat Sabda Allah.
Dalam sketsa singkat ini kita coba mengenal P. Noyen sebagai seorang yang berpengalaman dan mempunyai bakat sebagai organisator yang pandai berintegrasi dengan orang-orang di sekitarnya dan merancang suatu karya besar untuk membuat orang-orang itu bahagia dan sejahtera sesuai dengan ajaran Injil. Dengan mengelola pendidikan di sekolah-sekolah Katolik P. Noyen meletakkan dasar untuk karya Misi yakni membangun manusia bermutu dan beriman yang utuh, beradab dan bermartabat “yang mengasihi Allah di atas segala-galanya, dan mengasihi sesama seperti diri sendiri.”
Didorong oleh cinta akan tugas missioner dan semangat berkorban Mgr. Noyen telah menjadi teladan yang mengobarkan hati banyak pemuda dan pemudi untuk menjadi misionaris dalam serikat-serikat religius yang didirikan oleh Santo Arnoldus Janssen yang hingga saat ini bekerja di Indonesia. Dan jika pada tahun 2013 para putera-puteri Santo Arnoldus Janssen memperingati masa bakti selama seratus tahun di Indonesia, maka sudah pada tempatnya kita semua bergabung dalam madah syukur dan pujian kepada Allah yang telah memberkati dengan limpah karya pelayanan yang tulus dalam kebun anggur- Nya di Indonesia yang dirintis oleh Mgr. Petrus Noyen SVD. Sudah puluhan tahun bangsa yang mendiami kepulauan yang indah ini telah mendengar misionaris-misionaris berbicara dalam bahasa mereka tentang perbuatan-perbuatan ajaib Allah!