Judul: Negara, Agama dan HAM
Pengarang : Otto Gusti Madung
Harga : Rp. 40.000
Tebal : xiv+ 176 hal
Ukuran : 140x210mm
Kertas isi : HVS 60 gr
Kertas Cover : Glossy Kilat 230gr, doft ,laminating
ISBN : 978-979-9447-94-4
Mantan Presiden Mahkamah Konstitusi Jerman, Ernst-Wolfgang Böckenförde, pernah mengungkapkan sebuah adagium paradoksal tentang relasi antara agama dan negara: “Der Staat lebt von Vorausetzungen, die er selbst nicht garantieren kann” – “negara hidup dari syarat-syarat yang tak dapat diciptakannya sendiri”. Syarat-syarat dimaksud adalah moralitas substansial yang membentuk akhlak warga. Negara membutuhkan warga yang bermoral agar dapat menata sebuah kehidupan bersama dan membangun jaringan solidaritas. Solidaritas sosial tak pernah bertahan jika sebuah komunitas hanya diisi oleh para egois. Akan tetapi kekuasaan negara tidak dapat menciptakan sendiri moralitas. Sebab jika hal tersebut terjadi negara akan terperosok ke dalam bahaya totalitarisme yang mengintervensi ranah privat dan membonsai kebebasan warganya. Moralitas sudah masuk dalam ranah masyarakat di mana agama, pendidikan, peguyuban-peguyuban dan organisasi-organisasi masyarakat sipil berkiprah. Kekerasan atas nama agama, intoleransi dan rezim moralitas merupakan patologi sosial yang berakar pada rancunya pemahaman tentang relasi antara agama dan negara. Buku Negara, Agama dan HAM coba ikut memberikan kontribusi dalam diskursus tentang relasi antara agama dan negara yang berkembang di tanah air.