Penulis : Emanuel Djomba, Bonefasius Zanda
Ketebalan : 206 halaman
Ukuran Buku : 15 cm x 23 cm
Kertas Isi : HVS 60 gr
ISBN : 978-623-6724-29-3
Harga :
Buku Orang-Orang dalam Perjalanan bertujuan mengajak kita untuk merayakan sebuah ‘perjalanan’. Kita merayakan perjalanan dengan diri sendiri bersama SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa. Ketika menulis buku ini, penulis tidak sekadar menulis namun lebih dalam dari itu, penulis turut mengambil bagian dalam proses dan pemurnian bersama ‘orang-orang dalam perjalanan’ menuju satu generasi yang dimaknai dengan angka 40 tahun. Orang-orang yang merayakan perjalanan ini adalah orang-orang yang percaya pada tujuannya bukan awal perjalanannya. Mereka adalah orang-orang yang percaya pada garis finis bukan garis star. Perayaan perjalanan ini membuat banyak orang di dalamnya sanggup angkat kepala, bukan merunduk lesuh. Orang-orang yang percaya memperjuangkan visi dengan kasih sampai terluka, bukan rencana tanpa aksi.
Perjalanan tidak hanya soal fisik, tetapi juga soal pemikiran, strategi dan spirit. Kita berjumpa dengan orang-orang yang mencurahkan pemikiran, tenaga, strategi dan spirit agar awal perjalanan menjadi lebih dekat dengan tujuan. Para kepala sekolah dan guru-guru seperti aktor dalam setiap episode drama waktu yang terus berjuang membangun alur perjalanan SMAS Katolik Regina Pacis mencapi prestasi. Dalam drama waktu yang panjang, orang-orang itu menggagas pemikiran cerdas, membangun strategi perjuangan, menguatkan tekad dengan menguras tenaga, memeras keringat, deraian air mata, hingga mengokohkan spirit untuk kerja kreatif dan inovatif.
Kemampuan menerobos setiap sekat waktu adalah keunggulan SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa sejak awal berdiri. Keunggulan tidak semata-mata soal mutu sekolah dan prestasi, tetapi keunggulan juga bertalian erat dengan kekuatan dan spirit berjuang pantang menyerah dan kesetiaan pada visi di masa krisis. Keunggulan semacam itu juga yang menjadi kontribusi tak ternilai untuk terus mamacu mutu dan meraih prestasi dari tangga yang satu ke tangga berikutnya hingga mencapai puncak. Kegigihan memujudkan visi dan misi inilah menjadi alasan mengapa SMAS Katolik Regina Pacis diklaim ‘unggul dari awal.’
Orang-orang dalam perjalanan, yang merayakan perjalanan itu selalu percaya pada tujuan perjalanan dan fokus pada visi, bukan pada apa kata orang. Orang-orang dalam perjalanan juga menyadari bahwa dalam perjalanannya selalu ada ‘kata orang’ yang cenderung menyudutkan dan menyesatkan, dengan tujuan menghancurkan bahkan sampai merambah ke persoalan pesona kemanusiaan yang mengiris hati dan rasa. SMAS Katolik Regina Pacis pada awal berdiri mulai dihadapkan dengan berbagai tantangan – dari soal minus peminat, minim sarana prasarana, kekurangan tenaga guru, miskin prestasi, rendah kualitas hingga dijuluki tempat parkir para siswa afkir dan ‘terbuang.’ Namun orang-orang dalam perjalanan sanggup mengubah sampah yang terbuang menjadi berlian terindah.
Buku ini patut dibaca semua orang terutama para pelaku di dunia pendidikan. Membaca buku ini seperti melihat wajah sendiri di depan cermin. Sebuah buku inspiratif dan edukatif berisikan kisah-kisa menarik tentang peran para kepala sekolah dan guru-gurunya dalam litani panjang perjalanan SMAS Katolik Regina Pacis selama 40 tahun. Buku ini lebih fokus mengulas berbagai peristiwa penting dan inspiratif yang dialami para pelaku dalam perjalanan ini, dan bukan pada kronologi historis. Buku ini menyajikan pelajaran berharga yang tersirat dalam berbagai serpihan peristiwa, yang memberi kekuatan untuk bertahan dan memberi energi baru dalam menghadapi peristiwa-peristiwa baru. Buku ini dapat melahirkan inspirasi strategis bagaimana seharusnya bertahan hidup di tengah terpaan badai dan lebih dari itu buku ini merupakan harta terpenting yang perlu diwariskan bagi tunas-tunas baru SMAS Katolik Regina Pacis. Kisah-kisah menarik dari setiap generasi yang dibukukan adalah warisan berantai yang mesti dijadikan tradisi. Adalah penting jika setiap generasi perlu untuk mewariskan pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, dan tradisi positif kepada generasi berikutnya.